Kamis, 19 Januari 2017

Kerang Asam Pedas

Kerang, hewan laut ini biasa jadi menu olahan masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan mudah didapat membuat kerang menjadi menu tak asing di warung makan atau masakan sendiri. Hewan moluska ini banyak mengandung gizi loh, diantaranya mengandung asam lemak omega 3 yang bermanfaat mengendalikan tekanan darah dan kolesterol. Kerang juga kaya protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang.

Menu Kerang Asam Pedas ini gampang banget, kurang lebih 30 menit juga jadi. Yuk disimak J

Bahan-bahan:
¼ kg Kerang Merah (bisa kerang hijau atau kerang lainnya)


3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
6 buah cabai merah
1 buah tomat
1 ruas jahe
1 ruas kunyit
½ sdt garam
1 sdt gula
Penyedap secukupnya
Air secukupnya
Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:
1.      Bersihkan kerang, buang kotorannya.
2.      Haluskan semua bumbu, kecuali jahe hanya digeprek.
3.      Tumis bumbu yang sudah dihaluskan, setelah setengah matang iris tomat dan masukan.
4.      Tambahkan air dan kerang, diamkan hingga air meresap
5.      Setelah empuk dan air meresap, Kerang Asam Pedas siap disajikan


Senin, 10 Oktober 2016

Tumis Cumi Cabai Hijau


Assalamu’alaikum

Musim hujan gini bikin mager keluar rumah, yang biasanya hangout sama temen pasti jadi males deh. Nah dari pada gabut dirumah, mendingan yuk ngoprek di dapur alias belajar masak.

Kali ini saya mau sharing menu masakan berbahan dasar cumi basah. Kok ada kata “basah-nya”? Iya karena biasanya ibu-ibu bilang cumi basah atau cumi asin. Nah kedua jenis ini memang berbeda. Kalau cumi basah, ya mentahnya memang tersaji basah, kalau cumi asin mentahnya tersaji kering dan banyak mengandung garam.

Menu Tumis Cumi Cabai Hijau ini mudah sekali dipraktekan di rumah, gak sampai 30 menit deh. Buat cewek-cewek yang mulai belajar masak, yuk disimak.

Bahan-bahan:
1.      ½ kg cumi basah
2.      5 siung bawang merah
3.      3 siung bawang putih
4.      6 buah cabai hijau
5.      1 buah tomat
6.      1 ruas jahe
7.      ½ sdt garam
8.      ½ sdt penyedap
9.      1 sdt gula pasir
10.  Air secukupnnya

Cara membuat:
1.      Bersihkan cumi basah dengan air mengalir, potong selebar 2 jari dan tiriskan.


Ini cumi yang sudah dibersihkan

2.      Iris bawang merah, bawang putih, cabai hijau. Kemudian tumis hanya bawang dan jahe.
3.      Setelah harum, tambahkan air hingga mendidih dan masukan cumi.
4.      Setelah setengah matang, tambahkan garam, penyedap, gula, dan potongan tomat. Aduk-aduk hingga rata. Kemudian diamkan hingga matang.
5.      Saat hampir matang, masukan irisan cabai hijau. Supaya saat matang cabai masih segar.
6.      Aduk-aduk sebentar dan Tumis Cumi Cabai Hijau siap disajikan.




Ini dia tampilan dari Tumis Cumi Cabai Hijau. Rasanya yang asin gurih dengan kuah hitamnya, cocok dimakan dengan nasi hangat.


Thank you for reading, semoga bermanfaat.


Rabu, 21 September 2016

Intro

Assalamu’alaikum

Hai, I am on Blogging now. *telat banget ya, Hehe. Niat bikin blog sudah lama, tapi semangatnya gak kekumpul sempurna, makanya gak jadi-jadi.

Nah setelah beberapa hari lalu ikut event, Communicoaching. Now, dapet infus semangat nih. Terutama dari Dimas Novriandi, seorang blogger lifestyle juga.

On Devia's Talk akan membahas event-event seru, tempat nongki yang kece, resep makanan dan minuman yang simpel, rangkuman mata kuliah, dan review make up dan film. 

Semoga bermanfaat...

Review : Purbasari Lipstick Color Matte #81


Assalamu’alaikum

Bagi para make up junkies lipstick ini udah gak asing deh. Produk dalam negeri, murah meriah, mudah didapat, dan keep staying banget. Yup, Purbasari Lipstick Color Matte adalah seri lipstick matte by Purbasari. Secara, belakangan lipstick matte memang sedang happening banget, so banyak brand yang memproduksi lipstitik bertema matte.

Awalnya gak sengaja nyoba punya temen lipstick seri ini. Then, waw langsung terpikat karena warnanya soft,  cocok dengan warna kulit, tidak pecah seperti lipstick matte lainnya, dan tidak butuh lip balm pun sudah sangat menyatu dengan bibir.
Selengkapna kita simak yuk!

Packanging lipstick ini cukup simple, kotak kardus berwarna hitam dengan tulisan jargonnya “Ringan dan Tahan Lama”





Dibagian belakang kardus terdapat deskipsi inovasi dari Lipstik Purbasari seri matte ini:
1.      Tahan lama dan tidak mengkilap
2.      Terasa ringan pada bibir Anda
3.      Melembabkan bibir
4.      Warna tidak pudar sehingga penampilan Anda akan tetap segar

Untuk packaging lipsticknya sendiri masih bertema sama seperti kardusnya, yaitu berwarna hitam dengan tulisan Purbasari berwarna gold. Aku kasih dua jempol untuk packaging lipstiknya, kenapa? Because it is so simple and elegant, cocok banget buat selap-selip dikantong sling bag.








Netto lisptik ini 4 gr, well, termasuk standar dengan liptick matte lainnya. Tapi tutupnya ini sedikit keras, kadang ngeri juga takut isinya mental, hehe *soalnya cerita temen pernah begitu. Juga mudah patah, jadi kalau mau pakai keluarinnya sedikit aja ya, langsung deh poles.





Yang sangat aku suka dari lisptik ini adalah ketahanan dan formulanya yang sangat menyatu dibibir. Aku pernah pakai lebih dari enam jam plus minum dan makan berat, but warnanya hanya pudar sedikit, benar-benar masih kelihatan. Terus kalau lipstick matte lain kan harus pakai lip balm sebelumnya, nah Si Purbasari ini gak perlu tuh, langsung aja poles sekali dibibir, sangat pigmented dan menyatu dengan bibir.

Ini tampilan baru pakai hanya dengan sekali poles.





Ini tampilan setelah lebih dari dua jam sekaligus minum dan makan berat, masih terlihat pigmented, hanya pudar bagian dalam tengah bibir dan jadi oily sedikit ya.



Kalau aromanya, menurut ku kayak bau pengahapus anak SD itu loh, hehe, sama banget. Tapi gak masalah sih, siapa juga yang mau tau aromanya kan? Sudah dipakai juga gak kecium aromanya kok.

Untuk masalah harga gak usah ditanya, it’s so cheap. Aku beli di Beau Ciputat dengan harga 32K. Cocok banget dengan kantong mahasiswa yah.

Plus:
·         Pigmented without lip balm
·         Wearable daily
·         Keep staying
·         Local product
·         Cheap
·         Simple and elegant packaging

Minus:
·         Penutupnya keras
·         Mudah patah

90 point untuk Purbasari Lipstick Color Matte #81


Thank you for reading, semoga bermanfaat.

Senin, 19 September 2016

Weekend Class bersama Campus CJ6

#CampusCJClass

Assalamu’alaikum

Sabtu, 17 September 2016 adalah kali ketiganya saya berkunjung ke SCTV Tower, setelah dua kunjungan sebelumnya sebagai peserta Campus Citizen Journalism 6 atau Campus CJ6, kali ini sebagai peserta Weekend Class.

Weekend Class adalah bagian dari Campus CJ6. Nah, yang membedakan adalah jumlah pesertanya yang sangat minimalis. Yup, Campus CJ6 biasa diikuti lebih dari 50 peserta. Sementara Weekend Class hanya 15 peserta. Jadi kedekatan antara peserta dengan pembicara lebih nyaman dan efektif, kita bebas mengeluarkan semua kegelisahan tentang menulis online dan bertanya sebenarnya seperti apa sih strategi menulis pada masa digital sekarang.

5w 1H + So What?

Weekend Class edisi pertama ini disampaikan oleh Karmin Winarta (editor senior liputan6.com) Pesan yang sangat saya pahami adalah jika sebelumnya ketika kita menulis sebuah naskah berita dengan format 5W 1H, maka pada zaman digital seperti ini tidak cukup itu saja. “So What?” adalah struktur yang wajib ada selain 5W 1H. “So What?” adalah bagaimana cara pandang kita terhadap sebuah momen atau kejadian, serta “angle” berbeda dari tulisan lain. Dengan adanya struktur ini, maka tulisan kita akan lebih bernilai.

Kenalan dengan SEO

Dalam Weekend Class ini juga saya diperkenalkan dengan yang namanya SEO, sebenarnya ini adalah suatu yang harus dipahami oleh seorang netizen atau blogger. Kenapa? Yuk kita simak jawabannya.

SEO adalah singkatan dari Saerch Engine Optimization, adalah serangkaian teknik yang dilakukan agar suatu website mudah dibaca oleh search engine atau menempatkannya pada posisi teratas, sehingga memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung. Berikut ini adalah teknik supaya tulisan kita masuk dalam standar SEO:

1.      Menggunakan Google Trends sebagai refrensi mencari kata kunci
2.      Menggunakan kata kunci tersebut pada lead tulisan
3.      Pada badan berita, gunakanlah kata kunci tersebut minimal tiga kali
4.      Gunakan hyperlink yang bertautan dengan tulisan kita

Sebagai tambahan informasi, Karmin Winarta ini juga sering menjadi juri dalam lomba blog loh. Then, yang paling saya ingat dalam menulis blog itu adalah jangan mngawali paragraf dengan kata-kata:

·         Dalam rangka…
·         Terkait…
·         Pasalnya…
·         Seperti yang kita ketahui…

Alasannya simple sih, karena kata-kata tersebut sudah pasaran, maenstream. Jadi ya jangan dipakailah, hehe.

Initinya sih dalam menulis blog itu buat pembaca tidak bisa membaca tulisan kita dengan skimming, jadi kita rangkai dengan tidak terduga.

Ini juga pesan buat saya sendiri sebagai blogger yang masih balita, hehe.

Peserta Weekend Class bersama Karmin Winarta dan komunitas Campus CJ6





Thank you for reading, semoga bermanfaat.

Rabu, 14 September 2016

Oseng-oseng Jeroan Sapi dan Kambing

Oseng-oseng Jeroan Sapi dan Kambing ini menjadi menu utama masakan dirumah sehari setelah Lebaran Idul Adha. Soalnya banyak banget kiriman daging, asli menuhin kulkas, hehe.

Nah dapet banyak daging, banyak pula dapet jeroannya. Jeroan apa sih? Jeroan itu loh bagian organ dalam hewan, ada usus, hati, jantung, paru, otak, dll. Huh…. Kalau yang gak suka, dijamin gak akan mau nyium aroma mentahnya, hehe. Karena emang gak sedap banget.

Kalau pada bingung mau diolah apa jeroan-jeroan itu, ini nih resep Oseng-Oseng Jeroan yang dijamin mudah banget untuk dipraktekan dirumah. Oh ya dalam resep ini tidak hanya jeroan, tapi juga ada campuran tulang iga dan dagingnya ya. So, yang gak terlalu suka jeroan masih bisa nikmatin asam manisnya oseng-oseng ini.

Bahan-Bahan:
1.      1 kg jeroan sapi dan kambing (hati, jantung, paru, babat); daging, tulang iga
2.      3 siung bawang putih
3.      4 siung bawang merah
4.      2 buah cabai merah
5.      2 buah cabai hijau
6.      2 buah tomat
7.      1 lembar daun salam
8.      1 batang serai
9.      2 lembar daun jeruk
10.  ¼  jeruk limo
11.  1 ruas jahe
12.  1 ruas lengkuas
13.  ½ sdt garam
14.  ½ sdt penyedap
15.  ½ sdm gula pasir
16.  5 sdm kecap pedas manis
17.  Air secukupnya

Cara membuat:
1.      Bersihkan jeroan dengan air mengalir. Kemudian rebus jeroan hingga empuk, kurang lebih satu jam, angkat dan tiriskan
Ini babat yang udah dibersihin


2.      Cuci lagi jeroan dengan air mengalir, supaya bau tidak sedapnya hilang,  tiriskan, dan potong sesuai selera
3.      Iris semua bumbu cabai, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, dan tumis, kecuali cabai

Ini bumbu-bumbu yang sudah diiris



4.      Setelah dirasa harum, tambahkan air, tunggu hingga mendidih, kemudian masukan jeroan dan aduk-aduk.
5.      Tambahkan jahe, lengkuas, serai daun jeruk, daun salam. Kemudian aduk dan tambahkan garam, penyedap, gula pasir, kecap pedas dan perasan jeruk limo. Aduk-aduk sekitar 5 menit.
6.      Saat hampir matang, tambahkan irisan cabai dan potongan tomat. Supaya saat matang nanti kedua bahan ini masih segar.
7.      Aduk-aduk sebentar dan Oseng-oseng Jeroan siap disajikan.

Then, this is the result “Oseng-Oseng Jeroan Sapi dan Kambing” rasanya asam, manis. Wuahhh cocok banget jadi menu lunch bareng keluarga tercinta.



Thank you for reading